Ringkasantentang kejatuhan kerajaan banten ke tangan VOC - 161604 1. KEJATUHAN KERAJAAN BANTEN KE TANGAN VOC Pada tahun 1619 Kota Jayakarta jatuh ke tangan VOC dan membawa akibat buruk bagi Banten. Kejatuhan Kerajaan Banten ke Tangan VOC Wilayah Banten pada masa Maulana Hasanuddin yang menguasai Selat Sunda pada kedua sisinya. Lulu Firda K Absen.
Jawabannya seperti ini ya temen-temen Semula,Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Hindu Pajajaran. Kemudian,Banten direbut dan diperintah oleh Fatahillah dari Demak. Pada tahun1552, Fatahillah menyerahkan Banten kepada putranya, Hasanuddin. Fatahillahsendiri pergi ke Cirebon dan berdakwah di sana sampai wafat 1570. Iadimakamkan di desa Gunung Jati. Oleh karena itu, ia disebut Sunan GunungJati. Di bawah pemerintahan Hasanuddin 1552 – 1570, Banten mengalamikemajuan di bidang perdagangan dan wilayah kekuasaannya meluas sampai keLampung dan Sumatra Selatan. Setelah wafat, Hasanuddin digantikan olehputranya, Panembahan Yusuf 1570 –1580. Pada masa pemerintahannya,Pajajaran berhasil ditaklukkan 1579.PanembahanYusuf wafat pada tahun 1580 dan digantikan putranya, Maulana Muhammad1580 – 1597. Pada masa pemerintahannya, datanglah Belanda. Iamenyambut kedatangan Belanda dan oleh Belanda ia diberi gelar RatuBanten. Sepeninggal Ratu Banten, pemerintahan dipegang oleh Abdulmufakiryang masih kanak-kanak 1597 – 1640. Ia didampingi oleh walinya,Pangeran Ranamenggala. Pada tahun 1640, Abdulmufakir diganti oleh AbuMali Ahmad 1640 – 1651.Pemerintahanselanjutnya dipegang oleh Abdul Fatah yang bergelar Sultan AgengTirtayasa 1651 – 1682. Pada masa pemerintahannya, Banten mencapaikejayaan. Sultan Ageng mengadakan pembangunan, seperti jalan, pelabuhan,pasar, masjid yang pada dasarnya untuk meningkatkan kehidupan sosialekonomi masyarakat Banten. Namun sejak VOC turut campur tangan dalampemerintahan Banten, kehidupan sosial masyarakatnya yang dilakukan Sultan Ageng terhadap Kerajaan Banten1. memajukan perdagangan Banten dengan meluaskan daerah kekuasaan,2. menjadikan Banten sebagai bandar internasional,3. memodernisasi bangunan istana dengan arsitektur Lukas Cardeel,4. memajukan Islam,5. menentang monopoli VOC dan mengusir VOC dari Banten., dan6. membangun armada memburuk ketika terjadi pertentangan antara Sultan Ageng danSultan Haji, putranya dari selir. Pertentangan ini berawal ketika SultanAgeng mengangkat Pangeran Purbaya putra kedua sebagai putra ini membuat iri Sultan Haji. Berbeda dengan ayahnya, SultanHaji memihak VOC. Bahkan, dia meminta bantuan VOC untuk menyingkirkanSultan Ageng dan Pangeran Purbaya. Sebagaiimbalannya, VOC meminta Sultan Haji untuk menandatangani perjanjianpada tahun 1682 yang isinya, antara lain, Belanda mengakui Sultan Hajisebagai sultan di Banten; Banten harus melepaskan tuntutannya atasCirebon, Banten tidak boleh berdagang lagi di daerah Maluku, hanyaBelanda yang boleh mengekspor lada dan memasukkan kain ke wilayahkekuasaan Banten; Cisadane merupakan batas antara Banten dan tersebut mengakibatkan Banten berada pada posisi yang sulitkarena ia kehilangan peranannya sebagai pelabuhan bebas sejak adanyamonopoli dari 1683, Sultan Ageng tertangkap oleh VOC sedangkan Pangeran Purbayadapat meloloskan diri. Setelah menjadi tawanan Belanda selama delapantahun, Sultan Ageng wafat 1692. Adapun Pangeran Purbaya tertangkapoleh Untung Suropati, utusan Belanda, dan wafat pada tahun 1689. Terima kasih atas bantuannya ya teman-teman, silahkan bantu share website ini ke temen-temenmu yang lain juga ya
Dimanfaatkanoleh VOC untuk mengadu-domba antara Sultan Haji (karena iri) dan ayahnya. Rasa iri Sultan Haji = persekongkolan dengan VOC untuk merebut tahta kesultanan Banten. VOC bersedia membantu Sultan Haji dengan mengajukan empat syarat: • menyerahkan Cirebon kepada VOC, • monopoli lada dikendalikan oleh VOC,
Banten merupakan salah satu daerah pelabuhan strategis yang terletak di Pulau Jawa. Hal tersebut mengakibatkan banyak pedagang-pedagang asing yang berdagang di wilayah tersebut. Selain itu banyak juga bangsa asing yang ingin menguasai atau melakukan monopoli kekuasaan di Banten, salah satunya VOC. Dalam upaya menguasai Banten, VOC melakukan cara kotor dengan memblokade kapal–kapal Cina dan juga kapal yang datang dari Maluku yang akan masuk ke Banten. Hal tersebut tentunya menimbulkan perlawanan rakyat Banten. Dalam upaya mengatasi perlawanan rakyat Banten, VOC melakukan siasat devide at impera dengan mengadu domba Sultan Ageng Tirtayasa dengan anaknya sendiri yakni Sultan Haji. Setelah Sultan Haji mampu menguasai Banten ia hanya berperan sebagai Sultan boneka dan bawahan Belanda dengan mengorbankan ayahnya, saudara- audaranya dan juga rakyatnya sendiri. Dengan demikian, kejatuhan Banten terhadap VOC disebabkan oleh cara licik VOC dengan mengadu domba Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya sendiri, yakni Sultan Haji.
Ringkasantentang Kejatuhan Kerajaan Banten ke Tangan VOC CONTOHTEKS.NET - Kerajaan Banten adalah sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Provinsi Banten, Indonesia. Awal berdirinya sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan kemudian
Di daerah banten didirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC . Hal ini sangat menyulitkan kerajaan banten . VOC melakukan monopoli perdagangan , sehingga Sultan Ageng tidak senang melihat perilaku VOC . Pada tahun 1733 VOC mulai berani mendudukan orang – orang luar kerajaan yang bukan merupakan keturunan dari Maulana Hassanuddin .Pada tahun 1750 , banten melakukan perlawanan di bawah pimpinan Ratu Bagus Buang dan Kiai Tapa . Mereka melakukan perlawanan ke titik pertahanan VOC . Namun pasukan Ratu Bagus Buang dan Kiai Tapa terus ditekan oleh pasukan VOC yang menyebabkan pasukan banten kalah dalam perlawanan tersebut .
15IgDoH. 21zhc1raza.pages.dev/37621zhc1raza.pages.dev/13121zhc1raza.pages.dev/28021zhc1raza.pages.dev/25721zhc1raza.pages.dev/20821zhc1raza.pages.dev/4321zhc1raza.pages.dev/6521zhc1raza.pages.dev/9521zhc1raza.pages.dev/6
ringkasan tentang kejatuhan kerajaan banten ke tangan voc